09 Februari 2015 - EKSPOR produk turunan kelapa sawit tahun ini
diprediksi masih bertumbuh. Tiga asosiasi industri hilir kelapa sawit
memproyeksikan, ekspor hilir kelapa sawit (HKS) akan naik menjadi 13,8
juta ton.
Industri HKS yakni Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Asosiasi Produsen Biodiesel (APROBI) dan Asosiasi Perusahaan Oleokimia (APOLIN) menghitung ekspor HKS naik tipis menjadi 13,8 juta ton atau berkontribusi 58% dari total ekspor produk sawit 2015 sebesar 23,7 juta ton.
Meski naik tipis 0,5% dibandingkan ekspor tahun 2014 sebesar 13,7 juta ton, namun ekspor produk HKS masih lebih rendah daripada pencapaian tahun 2013 yang mencapai 13,9 juta ton.
Hanya saja, tahun ini volume ekspor HKS ke Eropa diprediksi bakal ada kenaikan. Hal ini berkaca pada ekspor ke Eropa tahun 2014 sebesar 4,13 juta ton atau naik 3% dari 4 juta ton pada tahun 2013.
Togar Sitanggang, Ketua APOLIN mengatakan, saat ini sudah ada sejumlah negara tujuan baru sebagai market ekspor Indonesia. Misalnya, pasar Amerika Serikat (AS), Timur Tengah dan Pakistan. Namun sebenarnya pelaku usaha lebih gembira jika penyerapan justru berada di dalam negeri.
"Ekspor turun sebenarnya tidak masalah. Kalau penyerapan dalam negeri yakni biodisel memang meningkat. Meski begitu pasar ekspor juga bukan berati hilang. Sebab ada negara tujuan baru, " imbuh Togar Jumat (8/2). (net/lhl)