TENGGARONG - Industri kelapa sawit beberapa tahun
terakhir di Kutai Kartanegara (Kukar) mengalami perkembangan cukup
pesat. Perkebunan sawit di Kukar kini mencapai 883,31 hektare. Hal
tersebut diungkapkan anggota Komisi III DPRD Kukar Komisi III Johansyah.
Ia menjelaskan, kebutuhan minyak nabati dan bahan baku biofuel telah mendorong peningkatan permintaan crude palm oil (CPO).
Sawit ini memiliki potensi menghasilkan minyak sekitar tujuh ton per
hektare. Dibandingkan dengan kedelai yang hanya tiga ton per hektare.
“Kukar memiliki luas wilayah untuk pengembangan perkebunan sawit. Tetapi
yang perlu diperhatikan secara seksama dampak lingkungan yang
ditimbulkan,” kata Johansyah.
Ia menilai, dampak negatif dari perkebunan sawit pasti ada. Dari
beberapa kajian yang dia dengar, yakni secara ekologis adalah sistem
monokultur pada perkebunan kelapa sawit telah merubah ekosistem hutan.
Ini menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati, ekosistem hutan hujan
tropis, serta sejumlah spesies tumbuhan dan hewan.
“Persoalan sawit dari dampak lingkungan sosial rawan konflik di
masyarakat. Seperti terjadi di beberapa kawasan perkebunan sawit di
Kukar. Di mana pihak masyarakat dan perusahaan berseteru karena klaim
kepemilikan lahan,” ungkap Johansyah.
Sedangkan hal positif yang dapat diperoleh dari perkebunan sawit,
yakni meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), memperluas lapangan
pekerjaan, dan meningkatkan produktivitas dan daya saing pekerjaan.
“Menurut saya, segala sesuatu yang dikerjakan pasti ada dampaknya.
Sehingga kita dituntut lebih bijak menanggapi segala persoalan yang
ada,” tandasnya.
Kendati demikian, persoalan sawit dari sisi dampak tak bisa dipandang
sebelah mata. Sehingga perlu pengawasan secara konsisten. Mengingat
persoalan tambang yang sudah banyak menimbulkan dampak lingkungan yang
ada di Kukar sehingga kerja sama masyarakat dan perusahaan sangat
dibutuhkan.
“Dampak lingkungan akibat tambang sudah kita rasakan, jangan sampai
persoalan sawit juga demikian. Kasihan anak cucu kita nantinya kalau
terus dibiarkan, karena mereka yang akan merasakan,” tutupnya. (adv/*/rvj/kri/k8)